Kesalahan Dasar dari Investasi Reksa Dana

Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Investor harus Tahu

Kesalahan Investasi Reksa Dana, Investasi adalah penanaman modal jangka panjang dan jangka pendek. Ada beragam jenis investasi dan instrumennya yang sibatakjalanjalan.com ketahui, namun untuk lebih spesifiknya akan kita bahas mengenai investasi pada pasar reksa dana, yaitu melakukan investasi yang lebih aman dan nyaman. Seperti halnya menabung rutin dan waktu yang digunakan lebih sedikit dan mirip deposito.
Meski telah banyak informasi tentang Investasi Reksa Dana, namun kami menemukan beberapa kesalahan umum dan ada di masyarakat tentang keberadaan Investasi Reksa Dana. Dan kami ingin berbagi kepada teman-teman sekalian tentang Kesalahan yang paling umum dan mendasar saat seseorang melakukan Investasi Reksa Dana. 

kesalahan dasar investasi reksa dana


Kesalahan Umum Investasi Reksa Dana paling Dasar

1. Kesalahan Pemahaman bahwa Investasi Reksa Dana Hanya bisa dilakukan dengan modal besar

Stigma investasi hanya bisa dilakukan oleh orang kaya dengan nilai aset besar ternyata masih tertancap di benak sejumlah kalangan masyarakat. Anggapan kalau investasi hanya bisa dilakukan dengan modal besar sebenarnya hanyalah angin lalu yang sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang.
Pasalnya, melalui reksa dana, siapa saja bisa mulai berinvestasi dengan modal yang sangat kecil. Percaya atau tidak, Anda dapat menanam modal di produk reksa dana dengan modal mulai dari 10 ribuan saja. Jadi, buang jauh-jauh anggapan jika investasi merupakan aktivitas yang hanya bisa dilakukan oleh orang kaya karena saat ini siapa pun bisa turut menanam modal dan mengembangkan kekayaannya dengan modal receh melalui reksa dana.

2. Kesalahpahaman tentang Reksa Dana mengenai Tingkat risikonya terlalu tinggi

Setiap instrumen investasi memang memiliki tingkat risiko yang perlu diantisipasi oleh para investor. Tingkat risiko tersebut pun berkaitan erat dengan peluang imbal hasil atau tingginya potensi keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor. Semakin tinggi tingkat risiko yang ditanggung oleh investor, potensi imbal hasil yang bisa didapatkan oleh investor juga akan menjadi lebih menjanjikan.
Mengetahui hal tersebut, artinya risiko investasi sebenarnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan investasi, dan keinginan investor, serta berlaku pula pada reksa dana. Jika ingin berinvestasi dengan tingkat risiko yang rendah, ada banyak jenis produk reksa dana yang bisa dipilih, seperti reksa dana pasar uang.

3. Cara kerja dan prosedur investasi Reksa Dana yang ribet

Saat ini, ada banyak sekali platform layanan investasi reksa dana yang bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat. Hanya memerlukan perangkat smartphone dan jaringan internet, siapa saja bisa dengan mudah berinvestasi dan mulai menanam modal. Tidak hanya itu, proses pendaftarannya pun terbilang praktis.

4. Sulitnya memantau pergerakan portofolio investasi pada Reksa Dana

Karena adanya platform investasi online yang bisa diakses di smartphone, memantau pergerakan portofolio investasi pun jauh lebih praktis dan mudah dilakukan. Asalkan memiliki jaringan internet, memantau pergerakan portofolio investasi via aplikasi tersebut bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun diinginkan.

5. Kesalahpahaman tentang Pencairan dana membutuhkan proses yang rumit

Kesalahan persepsi yang terakhir seputar investasi reksa dana adalah pencairan dananya sulit untuk dilakukan dan memerlukan proses yang rumit. Tentu saja anggapan ini tidak benar dan tak seharusnya dipercaya. Melalui aplikasi investasi online, investor bisa dengan mudah melikuidasi modal investasinya hanya dalam beberapa langkah saja.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url