Ide Olahan Ikan Red Devil di Danau Toba: Menikmati Kelezatan Krispi Ikan dengan Sentuhan Unik dari Alam

Ide Olahan Ikan Red Devil di Danau Toba

Dalam rangka menggali potensi produk lokal dan mendorong promosi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo mengadakan press tour bersama Paguyuban Wartawan Kulon Progo (PWK). Salah satu destinasi menarik dalam press tour kali ini adalah kunjungan ke pengrajin olahan krispi ikan dan abon Lohan Mina Rasa, Soka, Hargowilis Kapanewon Kokap, pada Rabu (23/11/2022).

ikan goreng crispy red devil
Ide olahan Red Devil di Danau Toba

Mengenal Red Devil: Ikan Predator dari Waduk Sermo

Kepala Dinas Kominfo, Agung Kurniawan S.IP M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan press tour ini diikuti oleh sekitar 25 pewarta media dengan tujuan menggerakkan dunia usaha lokal dan mempublikasikan produk-produk unik, termasuk melihat langsung proses produksi olahan UMKM di Kapanewon Kokap. "UMKM yang kita kunjungi dipilih karena memiliki keunikan berbasis lokal. Hari ini, kita akan menjelajahi pengolahan makanan ikan krispi yang sangat diminati, dengan keunikan bahan baku dari ikan predator Red Devil yang banyak hidup di waduk Sermo," ungkap Agung.

Melalui kegiatan ini, Agung berharap dapat membantu mempromosikan produk UMKM yang tidak hanya unik namun juga memiliki potensi pasar yang luas, memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.

ikan red devil
Ikan Red Devil di Danau Toba

Menelusuri Jejak Karsin: Pengusaha Sukses Pengolahan Ikan Red Devil

Salah satu pengusaha yang menjadi fokus utama kunjungan adalah Karsin, pemilik usaha pengolahan ikan Red Devil. Ia bercerita bahwa usahanya berawal dari melimpahnya bahan baku ikan Red Devil di wilayahnya yang sebelumnya tidak dimanfaatkan. Awalnya, ia hanya mengolah ikan ini untuk konsumsi pribadi, namun melihat potensi pasar yang terbuka, ia mulai mengolahnya secara lebih serius.

"Awalnya tidak sengaja, terus pada 2010 kita mendapat pendampingan dari Dinas dan bimbingan Kementerian Perikanan, dan akhirnya saya direkrut sebagai binaan. Waktu itu, pemasaran sudah cukup luas," ungkap Karsin.

Usaha yang dimulai sejak 2006 ini telah dikenal luas berkat promosi dari berbagai pihak. Bukan hanya olahan ikan Red Devil, tetapi Karsin juga menciptakan variasi produk lain seperti olahan ikan teri dan abon Lele. Dengan melibatkan bahan baku yang melimpah, rata-rata Karsin menggunakan sekitar 80 kg ikan Red Devil mentah setiap harinya. Untuk ikan Teri, ia menghabiskan 200 kg per minggu, dan 20 kg untuk ikan Lele.

Mengatasi Tantangan Pandemi: Terus Berkembang Meski Turun 20%

Namun, seperti banyak usaha lainnya, pandemi juga memberikan tantangan besar bagi usaha Karsin. Meskipun omsetnya turun cukup signifikan, yaitu sekitar 20 persen, Karsin tetap gigih berusaha untuk menjaga keberlanjutan usahanya. "Pemasaran sudah cukup luas, mencakup Jawa, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Ini berkat bantuan para wartawan yang aktif mempromosikan dan menyiarkan, juga beberapa stasiun TV yang sering melakukan shooting," tambah Karsin.

Keunikan Krispi Ikan Red Devil: Sebuah Pengalaman Kuliner yang Tidak Terlupakan

Produk andalan dari usaha Karsin adalah krispi ikan Red Devil. Keunikan bahan baku dari ikan predator ini memberikan cita rasa yang khas dan berbeda dari produk olahan ikan pada umumnya. Proses pengolahan yang teliti dan resep yang terjaga membuat krispi ikan Red Devil ini menjadi pilihan kuliner yang unik dan lezat.

Langkah-Langkah Pengolahan Krispi Ikan Red Devil:

1. Seleksi Bahan Baku:

Sebelum proses pengolahan dimulai, ikan Red Devil dipilih dengan teliti untuk memastikan kualitasnya. Hanya ikan yang memenuhi standar diproses lebih lanjut.

2. Pembersihan dan Pembuangan Bagian Tidak Diperlukan:

Ikan kemudian dibersihkan dari bagian-bagian yang tidak diperlukan, seperti insang dan bagian dalam lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan krispi ikan memiliki cita rasa yang bersih dan tahan lama.

3. Pemotongan Sesuai Ukuran:

Setelah dibersihkan, ikan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Langkah ini penting untuk memastikan konsistensi dan kelezatan krispi.

4. Pemarinasi dengan Bumbu Khusus:

Potongan ikan kemudian dimarinasi dengan bumbu khusus yang telah diracik. Proses marinasi ini memberikan rasa khas pada krispi ikan Red Devil.

5. Penggorengan dengan Teknik Tertentu:

Ikan yang telah dimarinasi kemudian digoreng dengan teknik khusus hingga mencapai tingkat kematangan yang tepat. Penggunaan minyak yang berkualitas tinggi menjadi salah satu faktor kunci dalam menciptakan krispi yang renyah.

6. Pengemasan dan Penyimpanan:

Setelah proses penggorengan selesai, krispi ikan Red Devil dikemas dengan rapi dan higienis. Pengemasan yang baik akan menjaga kualitas produk hingga sampai ke tangan konsumen.

Potensi Pasar dan Keberlanjutan UMKM

Dengan keunikan produknya, krispi ikan Red Devil telah berhasil menembus pasar di Jawa, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Produk ini menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner yang mencari pengalaman berbeda dalam menyantap hidangan laut. Selain itu, kontribusi para wartawan dalam mempromosikan produk ini melalui berbagai media telah memberikan dampak positif pada penjualan.

Meskipun mengalami penurunan omset selama pandemi, Karsin tetap optimis dan berkomitmen untuk terus mengembangkan usahanya. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk wartawan dan pemerintah setempat, menjadi modal utama dalam menjaga keberlanjutan UMKM ini.

Menyasar Wisatawan: Kolaborasi dengan Sibatakjalanjalan.com

Dalam rangka memperluas jangkauan promosi, Karsin berencana untuk menjalin kerjasama dengan situs wisata terkemuka, "sibatakjalanjalan.com". Melalui kolaborasi ini, diharapkan krispi ikan Red Devil dapat menjadi salah satu daya tarik kuliner bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.

"Sibatakjalanjalan.com" akan menjadi platform yang ideal untuk mengenalkan kelezatan krispi ikan Red Devil kepada lebih banyak orang. Dengan mengoptimalkan konten yang bersifat SEO-friendly, artikel ini diharapkan dapat muncul di peringkat tinggi dalam hasil pencarian Google, memperluas visibilitas produk dan mencapai target pasar yang lebih luas.

Kesimpulan: Krispi Ikan Red Devil, Wisata Kuliner yang Tak Terlupakan

Dalam perjalanan menggali keunikan UMKM di Kapanewon Kokap, pengolahan krispi ikan Red Devil menjadi sorotan utama. Karsin, dengan dedikasi dan inovasinya, berhasil menciptakan produk yang tidak hanya lezat namun juga unik dalam penggunaan bahan baku dari ikan predator Red Devil.

Keberhasilan dan perjalanan usaha Karsin menjadi inspirasi bagi UMKM lokal lainnya. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan media, UMKM memiliki potensi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif pada perekonomian lokal.

Krispi ikan Red Devil tidak hanya menjadi sebuah produk kuliner, tetapi juga menyimpan cerita perjalanan, inovasi, dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Dengan harapan dan komitmen untuk terus berkembang, produk ini menjadi salah satu representasi dari keberhasilan UMKM dalam menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url