Menganalisa Lagu Martandang Dalam Kebudayaan Simalungun

Lagu Martandang Dalam Kebudayaan Simalungun


Martandang adalah tradisi silaturahmi antar muda mudi yang berkunjung atau mendatangi rumah gadis diluar kampung dalam rangka berkenalan untuk mendapatkan jodoh. Isi lagu martandang tersebut merupakan ungkapan hati laki-laki untuk sang perempuan. Permasalahan yang paling pokok dalam penelitian skripsi ini adalah tentang analisis musik dan teks pada nyanyian Martandang.
menganalisa lagu martandang dalam kebudayaan simalungun


Adapun lirik nyanyian dari lagu Martandang pada masyarakat simalungun adalah :

Martandang au na bodari
Hu rumah ni boru saragih
Jenges do panisei ni
Jenges homa do pandoding ni
Sayang otik rumah ni
Mardinding topas
Martayup butar

Reff : 
Tennang attenang attenang
Tenang attenang
Tennang attenang attenang
Tenang attenang
Mulak ma da partandang
Mulak balging do ia hu rumah
Sonaha ma au nani
Borit tumang do au on do

Reff : 
Tennang attenang attenang
Tenang attenang
Tennang attenang attenang
Tenang attenang


Lagu Martandang adalah silaturahmi antar muda mudi Simalungun yang berkunjung atau mendatangi rumah seorang gadis dalam rangka berkenalan untuk mendapatkan jodoh. Namun setelah selesai menjalin komunikasi di rumah si wanita, pada saat si pria pulang kerumah bersama teman-temannya, di dalam perjalanan si pria akan menyanyikan sebuah lagu  yang teksnya berisikan tentang isi hati si pria setelah melihat si wanita. Sehingga lagu yang dinyanyikan disebut sebagai "Lagu Martandang".

Teks yang disajikan adalah ungkapan perasaan si penyaji, yang di dalamnya menceritakan tentang keadaan si gadis tersebut pada saat itu, menggunakan bahasa simalungun dan memiliki bait yang terdiri dari beberapa baris. 


Lagu Martandang biasanya disajikan oleh seorang laki-laki yang membawa temannya, 1-2 teman. Lalu lagu Martandang ini dinyanyikan pada saat dijalan menuju arah pulang kerumah masing masing pada waktu malam hari.

Karena semakin berkembangnya musik populer dikalangan masyarakat simalungun penulis menyimpulkan bahwa lagu martandang ini menjadi ikut populer karena campur tangan ibu Lina Damanik selaku Pardoding pada masyarakat simalungun yang ikut mempopulerkan lagu ini pada hampir setiap upacara kebudayaan masyarakat. Dan menjadikan lagu ini populer dikalangan masyarakat simalungun.

Setelah dikaji lebih dalam dan dihubungkan kedalam 10 fungsi musik oleh Merriam bahwa ternyata Lagu Martandang ini masuk kedalam fungsi komunikasi karena isinya mengandung penyampaian perasaan keluh kesah pada saat menjalin hubungan berpacaran. 

Namun setelah semakin berkembangnya jaman serta diiringi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, serta munculnya media komunikasi berbasis aplikasi, mengakibatkan hilangnya komunikasi tradisional termasuk Martandang, yang menyebabkan hilangnya juga lagu martandang ini.

Dan kini lagu Martandang ini hanya bisa dijumpai di acara-acara pertunjukan Simalungun dalam bentuk seni pertunjukan pada kegiatan hiburan dan sebagainya seperti acara Pekan Raya Sumatera Utara . 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url