Struktural Legenda Si Sampuraga dan Legenda Si Mardan

Analisis Struktural Legenda Si Sampuraga dan Legenda Si Mardan: Kajian Sastra Bandingan Oleh Nurhidayah


Legenda merupakan cerita tentang sejarah suatu peristiwa pada masa lampau dan dipercaya oleh beberapa masyarakat, sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun. Banyak legenda di Indonesia yang memliki kemiripan tema. Peneliti memilih legenda Si Sampuraga dari Mandailing dan Si Mardan dari Tanjung Balai untuk dibandingkan.

Legenda Si Sampuraga dan Legenda Si Mardan merupakan legenda yang berasal dari dua daerah yang berbeda, namun kedua legenda ini memiliki kemiripan. Setelah penulis membandingkan kedua legenda ini dengan menggunakan teori struktural dan teori sastra bandingan, terdapat persamaan unsur instrinsik dan perbedaan unsur instrinsik pada kedua legenda. 

Persamaan unsur instrinsik pada kedua legenda yaitu : Tema pada kedua legenda mimiliki persamaan yaitu tokoh utama dalam legenda pergi merantau, dan durhaka kepada ibunya. 

Selanjutnya persamaan kedua legenda ini pada tokoh yang sama-sama memiliki dua tokoh utama, yaitu tokoh Sampuraga dan ibunya pada legenda Si Sampuraga, sedangkan pada legenda Si Mardan tokoh si Mardan ibunya. 

struktural legenda si sampuraga dan legenda si mardan

Di dalam kedua legenda ini, tokoh utama sama-sama menikah dengan gadis yang kaya. Kemudian persamaan yang ketiga legenda ini terdapat pada alur, dapat diketahui bahwa kedua legenda memiliki persamaan pada alur, yaitu sama-sama mengunakan alur maju. Dimana cerita dijabarkan dari tahap awal yang merupakan perkenalan tokoh dan gambaran umum latar belakang terjadinya legenda tersebut. 

Persamaan yang keempat legenda ini terdapat pada latar sosial yaitu kedua tokoh utama berasal dari masyarakat kelas bawah. Persamaan yang kelima legenda ini terdapat pada sudut pandang. Sudut pandang dalam legenda Si Sampuraga dan Si Mardan menggunakan sudut pandang persona ketiga “dia”. 

Keseluruhan cerita diceritakan dari apa yang pengarang katakan dengan menyebutkan nama tokoh dalam setiap isi cerita, baik untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi dan informasi mengenai tokoh lain. 

Persamaan keenam yaitu persamaan yang terdapat pada amanat. Persamaan amanat pada legenda Si Sampuraga maupun pada legenda Si Mardan adalah sama-sama mengajarkan bahwa tidak boleh durhaka kepada orang tua kita. Karena selalu ada azab atau balasan dari Tuhan atas perbuatan yang kita lakukan. Perbedaan pada kedua legenda yaitu : pada tema kutukan, pada kedua legenda kutukan yang terjadi pada kedua tokoh utama berbeda. Tokoh Sampuraga dikutuk menjadi mata air panas, sedangkan Si Mardan dikutuk menjadi sebuah pulau.

Kedua, perbedaan tokoh. Perbedaan ditemukan dalam legenda Si Sampuraga memiliki tokoh tambahan yaitu Sang Raja yang menjadi mertua si Sampuraga. Sedangkan dalam legenda Si Mardan tidak dijelaskan tokoh lain selain dari istrinya. Ketiga, perbedaan alur. Pada legenda Si Sampuraga dan Si Mardan tidak terdapat perbedaan alur. 

Karena kedua legenda ini menggunakan alur maju. Keempat, perbedaan pada latar tempat Sampuraga berasal dari desa Padangbolak sedangkan si Mardan berasal dari Tapanuli. Tempat perantauan kedua tokoh ini juga berbeda yaitu Sampuraga merantau ke desa Sirambas sedangkan si Mardan merantau ke Tanjungbalai. 

Kelima, perbedaan sudut pandang. Pada legenda Si Sampuraga dan Si Mardan tidak dapat perbedaan sudut pandang. Karena kedua legenda ini samasama menggunakan sudut pandang orang ketiga persona “dia”. Terakhir, perbedaan pada amanat. Tidak ada perbedaan amanat pada legenda Si Sampuraga dan Si Mardan. 

Setelah meneliti kedua legenda ini, penulis memahami tentang persamaan dan perbedaan antar unsur intrinsik yang terdapat di dalam legenda Si Sampuraga dan Si Mardan yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Meskipun kedua cerita rakyat ini mempunyai alur cerita yang mirip, kedua cerita rakyat ini tidak memiliki hubungan apapun dan tidak saling mempengaruhi.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url