Fakta Menarik Asal-Usul Nama Pasar Di Jakarta Dengan Nama Hari
Pasar di Jakarta
Teman-teman
pembaca sibatakjalanjalan.com pasti pernah menengar tentang pasar-pasar yang
berada di Jakarta, Ibukota Negara Indonesia ini dengan penambahan nama hari
dibelakangnya, seperti Pasar Senen, Pasar Rebo atau mungkin
penambahan nama yang unik, seperti Pasar Tanah Abang.
Menjadi
pertanyaan, apakah ada pasar-pasar lain yang belum tercatat seperti pasar
selasa, kamis, jumat dan sabtu di ibukota, Jakarta. Atau mungkin ada pasar lain
bernama pasar tanah adek ?
Haha.
Hal ini
menjadi menarik dan uniknya pasar-pasar ini tidak hanya dibuka pada hari-hari
dengan apa yang berikut di belakang nama pasar ini.
Seperti Pasar Senen dan
Rebo yang tidak hanya buka pada hari senin dan rabu saja. Namun faktanya adalah
bahwa Pasar Senen dan Rebo memang buka setiap hari.
Lalu mengapa disebut begitu ?
Teman-teman
penasaran ? Baca sampai habis ya, karena penulis sibatakjalanjalan.com akan
membagikan kisah dan fakta menarik tentang keberadaan pasar di ibukota Negara
kita ini, Jakarta.
1. Pasar Senen
Pasar Senen
merupakan pasar tertua yang ada di
Jakarta. Dibangun oleh seorang tuan tanah Belanda bernama Justinus
Vinck pada tahun 1730 .
Dahulu
Pasar Senen dikenal dengan nama “Vinckpassser”
atau yang berarti Pasar Vinck. Dan
Pasar Vinck/Vinckpasser ini hanya
dibuka pada hari Senin saja pada awalnya. Maka akrab disebut juga dengan Pasar
Senen.
Fakta
menarik dari Pasar Senen atau dahulu bernama Vinckpasser adalah bahwa pasar ini merupakan pasar yang pertama
menerapkan sistem jual-beli dengan menggunakan uang, sebagai alat jual-beli
yang sah.
2. Pasar Rebo
Seperti
namanya, Pasar Rebo . Memang pada
awalnya hanya buka pada hari rabu saja, namun kini pasar rebo buka setiap hari.
Dahulu berada
di Jalan Raya Bogor, kini Pasar Rebo dulu telah berganti nama menjadi Pasar Induk Kramat Jati .
Adapun fakta
perubahan nama ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang sempat
memindahkan lokasi pasar tersebut.
Kini Pasar
Rebo telah menjadi salah satu nama kecamatan yang cukup terkenal di daerah
Jakarta Timur.
3. Pasar Minggu
Dahulu,
nama Pasar Minggu merupakan “Tanjung Oost
Passer” , dan sebelumnya dahulu lokasi Pasar Minggu berada di Kampung Lio dipinggir Kali Ciliwung.
Lalu pada
tahun 1920 Pasar Minggu dipindahkan ke dekat rel kereta api yang bersebrangan
langsung dengan terminal bus.
Dan tahun
1930-1931 dilakukan pembangunan pasar dan fasilitas yang ada termasuk jalan
yang menghubungkan Pasar Minggu dengan Manggarai.
Faktanya
tentang Pasar Minggu ini adalah bahwa Pasar Minggu merupakan nama kawasan
perkampuan tua yang berada di Jakarta Selatan.
4. Pasar Tanah Abang
Adakah yang
dimaksud dengan juga dengan Pasar Tanah Adek ? sebenarnya maksud dari tanah Abang bukan merupakan “Abang” yang berarti saudara
laki-laki lebih tua, namun ternyata kata “Abang” dalam Pasar Tanah Abang sendiri
berasal dari bahasa Jawa, Abang yang berarti merah.
Dan memang
dahulu Pasar Tanah Abang berada diatas tanah yang berwarna merah dan dilalui
oleh para tentara Mataram.
Pasar Tanah
Abang dibangun oleh pemilik yang sama dengan Pasar Senen, yaitu adalah Justinus
Vinck pada tahun 1735 dengan izin dari Gubernur Jenderal Abraham
Patramini.
Dimana,
izin Pasar Tanah Abang hanya diperbolehkan untuk melakukan penjualan tekstik
dan barang kelontong.
Dan faktanya Pasar Tanah Abang yang sebelumnya hanya buka
pada hari sabtu saja menjadi dua kali seminggu pada tahun 1881, dimana
penambahan harinya adalah hari rabu.
Penambahan
hari buka pada pasar ini dikarenakan Pasar Tanah Abang mampu menyaingi pasar
sebelumnya yaitu Pasar Senen dalam penjualan.
Hal inilah
yang menjadikan juga Pasar Tanah Abang menjadi salah satu pasar yang legenda di Ibukota, Jakarta.
Demikian informasi
tentang nama-nama pasar di Jakarta dan fakta menarik yang dapat penulis
sibatakjalanjalan.com bagikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Horasss.