Perjalanan Nommensen Ke Tanah Batak Dan Sejarah Salib Kasih

Salib Kasih


salib kasih


Horasss teman-teman sibatakjalanjalan.com, pada artikel kali ini saya penulis situs web sibatakjalanjalan akan berbagi mengenai destinasi wisata rohani yang ada di Tapanuli Utara.

Apalagi kalau bukan tempat wisata ikonik dari Tapanuli Utara yaitu adalah Salib Kasih. Dan sesuai dengan topik artikel kali ini, penulis akan berbagi tentang Sejarah, informasi lokasi, guide setempat hingga panganan dan destinasi wisata sekitar yang mungkin dapat teman-teman manfaatkan kala berlibur di akhir pekan atau libur panjang nanti.

Salib Kasih, Salib Kasih seyogyanya berlokasi di bukit Siatas Barita dan berada di alamat Simorangkir Julu, Siatas Barita, Kabupaten Tapanulis Utara, Sumatera Utara dengan kode pos : 22416.

Salib Kasih sendiri sangat erat kaitannya dengan kegiatan missionaris asal Jerman, yaitu DR Ingwer Ludwig Nommensen ke Tanah Batak.

Dan di lokasi wisata Salib Kasih berdiri juga Nommensen melihat ke rura Silindung dan berjanji dalam kegiatan missionarisnya untuk mengkristenkan Tanah Batak.

Kemudian setelah kegiatan missionaris yang dilakukan oleh DR. Ingwer Ludwig Nommensen di Tanah Batak, maka pada tahun 1992 dengan didasari oleh gagasan Kepala Dinas Pariwisata Drs.TB. Pasaribu untuk membangun monumen peringatan Salib Kasih yang kemudian juga disetujui dan diresmikan oleh Bupati Tapanuli Utara peresmiannya saat itu, yaitu Lundu Panjaitan pada tahun 1993.


Sejarah Perjalan Nommensen


karikatur nommensen


Setelah perjalanan percobaan penginjilan yang dilakukan oleh Burton dan Ward pada tahun 1820 . Lalu kemudian disusul dengan kejadian perang Paderi yang cukup mengenaskan. Lalu beberapa tahun kemudian kejadian yang juga cukup mengenaskan terjadi pada missionaris Munson dan Lyman pada tahun 1834.

Pada tanggal 7 November 1863 Nommensen adalah tanggal dimana Nommensen melakukan kunjungan pertamanya ke Silindung, membawa misi mulia. Mengkristenkan Tanah Batak.


Masa Lalu Nommensen


seorang anak kecil


Nommensen yang memiliki nama lengkap Ingwer Ludwig Nommensen lahir di pulau kecil Nordstrand Jerman pada tanggal 6 Februari tahun 1834.

Nommensen merupakan anak satu-satunya laki-laki dan memiliki 3 saudara perempuan.

Ayahnya seorang yang sering jatuh sakit, namun merupakan orang yang teguh dan kuat. Di dalam kesakitannya, ayah Nommensen tetap berusaha bekerja untuk menjahit tenda yang sangat dibutuhkan kala musim salju di Jerman. 

Pernah satu waktu kejadian menimpa keluarga Nommensen dan membuat ia bertanya kepada ibunya, tentang siapa dan bagaimana Tuhan itu. 

Kejadian tersebut merupakan kala dimana keluarga Nommensen terjerat kemiskinan seorang juru tulis sebuah toko menagih dan mengancam keluarga Nommensen manakala bila mereka tidak mampu melunasi hutang maka seluruh isi dan rumahnya akan disita. Hal ini cukup memberikan Nommensen tekanan dalam batinnya. 

Lekas Nommensen bertanya pada ibunya setelah kejadian yang cukup menegangkan untuk seorang anak berumur 4 tahun.

Ibu apakah itu Tuhan kita ?

 

Ibu Nommensen menjawab 

Seandainya itu Tuhan kita, tentu kita akan binasa.


Pertanyaan Nommensen, seorang anak kecil yang dalam ketakutan membawa sang ibu semakin mendekatkan diri pada Tuhan, membuat sang ibu mengadu dan berserah kepada Tuhan. 

Pada usia 8 tahun Nommensen sudah membantu orangtuanya dengan cara menjadi pengembala domba. 

Pada usia 9 tahun kala libur sekolah ia belajar menjahit tenda seperti yang dilakukan sang ayah, dan usia 10 tahun ia bekerja pada seorang kaya untuk mengerjakan lahan tanah orang tersebut.

Kecelakaan pembawa keselamatan


kereta kuda


Pada tahun 1846 kala Nommensen berusia 12 tahun, Nommensen mengalami kecelakaan kala bermain dengan temannya. Kakinya digilas kereta kuda dan membuat ia harus berbaring selama berbulan-bulan lamanya. Dalam doanya, Nommensen berjanji. 

Apabila Nommensen disembuhkan Tuhan, Nommensen akan menjadi penginjil untuk mengkristenkan umat.

Dan selekas Nommensen sembuh Nommensen kembali menjadi buruh tani membantu keluarganya selepas kepergian sang ayah ke alam baka.


Awal perjalanan Nommensen


rmg jerman


Pada usia 20 tahun, Nommensen berangkat ke Barmen yang sekarang kita kenal sebagai Wuppertal untuk menepati janjinya kala ia berusia 12 tahun. 

Di seminari zending Lutheran Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) Nommensen belajar setidaknya selama 4 (empat) tahun dan ditahbiskan menjadi missionaris pada tahun 1861. 

Dimana sebagai seorang penginjil Kristen atau missionaris Nommensen mendapatkan tugas penginjilan sebagai mana dilakukan oleh penginjil-penginjil lainnya. 

Dan Nommensen ditugaskan oleh RMG ke Sumatera dan tiba pada tanggal 1862 di Padang, perjalanan Nommensen ke Sumatera bukan hal seperti yang kita bersama alami sekarang ini teman-teman sibatakjalanjalan.com  

Setidaknya perjalanan Nommensen memakan waktu 142 hari lamanya, atau sekitar kurang lebih 5 bulan lamanya.  

Dan selama perjalanan ke Sumatera, Nommensen sama sekali tidak melihat daratan selama kurang lebih 5 bulan.


Perjalanan Nommensen Ke Tanah Batak

Di dalam perjalanannya Nommensen sampai di Padang pada tanggal 16 Mei 1862, dan sebulan setelahnya pada tanggal 16 Juni 1862 Nommensen berangkat ke Sibolga dan tidak sendiri. 

Nommensen bersama dengan nona Malga yang merupakan tunangan Van Asselt dan Punrau seorang dengan suku Dayak. Mereka tiba di Sibolga setelah seminggu lebih kemudian pada tanggal 23 Juni 1862.

Nommensen awalnya berharap mendapat ijin tinggal di daerah Toba oleh pemerintah kolonial Belanda, namun amat disayangkan perjalanan misi Nommensen di Barus untuk ijin tinggal harus di tolak mentah-mentah oleh pemerintah kolonial saat itu, alasannya tentang masalah keamanan Nommensen sendiri. 

Sebelumnya pada tahun 1834 Munson dan Lyman harus gugur dalam perjalanan misinya karena ‘kesalahpahaman’ yang tidak disengaja. 

Oleh sebab itu, demi mewujudkan keinginannya, Nommensen seorang yang teguh mencari jalan lain dan akhirnya bergabung dengan penginjil lainnya. 

Yaitu missionaris Pdt.Heine dam Pdt.Klammer yang telah sebelumnya berada di Sipirok setelah Perang Paderi dimasukkan dalam wilayah Hindia-Belanda. 

Di Sipirok ini pula pembagian tugas dilakukan oleh para penginjil ini, sehingga Nommensen mendapat tugas penginjilan di Silindung.


Nommensen ke Silindung


pemandangan silindung


Pada 7 November 1863 dari Tapanuli Selatan kini, tepatnya di Bunga Bondar, seorang bernama Tuan Betz mengantarkan Nommensen menuju tempat penugasannya ke Silindung. 

Mereka sampai ke Simangambar untuk bermalam dan beristirahat. 

Lalu pagi harinya mereka melanjutkan perjalanan ke Utara dan saat hendak beristirahat dan bermalam, mereka tidak menemukan satu rumahpun dalam perjalanannya. 

Lalu akhirnya memutuskan untuk beristirahat di sebuah Liang atau Gua, di tepi bukit yang tinggi. 

Dan amat tidak diduga, di liang ini Nommensen bertemu dengan penduduk Pangaribuan yang bersembunyi di liang yang sama dalam upaya menghindari perang antar kampung yang terjadi di sana. 

Di liang yang dengan beralaskan pasir basah di gua, mereka beristirahat di sana dan melanjutkan esok pagi dengan harus tetap semangat. 

Dalam perjalanan mereka selanjutnya bersama penduduk Pangaribuan, pada pukul setengah tiga sore mereka sampai di Banjar na Hor lalu di kampung Raja ompu Gumara mereka disambut dengan pesta dan meminta Nommensen agar tetap tinggal disana untuk menyelesaikan perang yang dimana perang tersebut juga diketahui bahwa adik dari Raja ompu Gumara gugur pada perang tersebut. 

Malam harinya Nommensen memberitakan firman Tuhan dan melanjutkan perjalanannya hingga tiba di Sigotom pada pukul 1 siang. 

Di Sigotom, Nommensen tidak begitu diterima karena penduduk Sigotom mengetahui bahwa Nommensen berangkat dari daerah musuh. 

Dengan alasan tersebut juga Nommensen pada sangat pagi-pagi sekali berangkat dan melanjutkan perjalanan menuruni dan menaiki Dolok Sitarindak menuju Silindung

Dan setelah sampai di perbukitan antara Lumbanbaringin, Sitompul dan Pansur Napitu mereka beristirahat. 

Di tempat Nommensen beristirahat ini dapat teman-teman sibatakjalanjalan.com melihat bentang alam dan luasnya Silindung. 

Melihat dengan jelas sawah dan rumah-rumah penduduk, ditempat tersebut Nommensen berucap dalam doanya, bahwa :
Mangolu manang mate pe ahu, sandok di bangso on na hinongkopMu ma ahu maringanan, pararathon hataM dohot harajaonMu.

Atau dalam bahasa Indonesianya,

Ya Tuhan hidup atau mati biarlah aku berada ditengah-tengah bangsa Batak ini untuk menyebarkan firman dan kerajaanMu.

Dan ditempat Nommensen berdoa, disana pulalah tepat dibangun Salib Kasih, sebagai monumen peringatan perjalanan awal Nommensen di Tanah Batak.

salib kasih dari dekat


Gagasan ini diawali oleh Kepala Dinas Pariwisata kala itu yaitu Drs. TB. Pasaribu pada tahun 1992 dan diresmikan oleh bupati Tapanuli Utara Lundu Panjaitan pada tahun 1993. 


Guide di Salib Kasih dan jasa Fotografi


penyerahan sertifikat dari dinas pariwisata tapanuli utara


Di Salib Kasih teman-teman akan menemui hamparan pohon pinus yang indah dan suasana berlibur yang sangat berkualitas.  

Tersedia pula aneka permainan anak di taman pintu masuk Salib Kasih. Untuk jasa Fotografi professional bersama keluarga di bawah ini penulis sibatakjalanjalan.com dapat merekomendasikan teman-teman fotografi Salib Kasih yang dapat teman-teman temui di lokasi Salib Kasih.  

Dan tidak hanya untuk berfoto ria bersama keluarga kala wisata ke Salib Kasih, disini teman-teman fotografi juga dapat menjadi pemandu/guide. Dan dalam istilah bahasa Batak dikenal sebagai Si Totas Dalan .


bimbingan guide atau sitotas dalan

Silahkan hubungi Matius Celcius Sinaga dkk, sebagai Guide yang telah lulus bimbingan dan memiliki sertifikat dari Dinas Pariwisata Tapanuli Utara.

Dapatkan informasi nomor kontak/media sosial disini


Souvernir dan Panganan dari Salib Kasih


pembelian souvenir salib kasih


Beberapa souvenir yang dapat teman-teman sibatakjalanjalan.com dapatkan di daerah Salib Kasih sangat beragam. 

Mulai dari jenis kalung dan pernak-pernik khas Salib Kasih, baju, syal dan pakaian lainnya yang bernuansa Salib Kasih yang berada dekat dengan parkiran kendaraan di Salib Kasih. 


Wisata sekitar

Untuk wisata sekitar, teman-teman sibatakjalanjalan dapat menemui lokasi wisata seperti :


1.       Rumah Kapal


pondok wisata rumah kapal


Rumah Kapal memiliki nuansa Kristiani dan memiliki pemandangan yang sangat bagus ke rura Silindung . Cocok teman-teman jadikan tempat bersantai dan menyegarkan pandangan.


2.      Madu Lebah Hutan Asli dan tempat penangkarannya


madu hutan asli


Teman-teman juga dapat membeli dan melihat bagaimana penangkaran madu hutan di sekitar lokasi Salib Kasih.


3.      Pemerahan susu sapi asli 


sapi kecil

       
Disekitar wilayah Siatas Barita teman-teman juga dapat menemui tempat pemerahan dan produksi susu sapi asli. Selain melihat sekumpulan sapi di tempat peternakan, teman-teman juga dapat membeli dan membawa susu sapi asli sebagai oleh-oleh. 


4. Olahan Kue Putu


kue putu siatas barita


        Kue putu yang kita kenal di pada umumunya mungkin berbentu seperti bambu-bambu kecil berwarna hijau. 

Namun di daerah sekita Salib Kasih terdapat kue putu yang berukuran cukup besar dan sangat cocok dijadikan oleh-oleh untuk teman-teman yang sedang berkunjung ke Salib Kasih.


    Scan Saya disini

Silahkan scan QRCode berikut untuk perkembangan informasi selanjutnya :


qrcode-salib-kasih


Penutup 

      Sekian informasi yang sibatakjalanjalan.com bagi teman-teman, jangan lupa bagikan dan kunjungi kami dilain hari.


    Horasss.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url