Mangido Tuani Gondang dalam Pesta Horja dan Pantun (Umpasa) Dalam Maminta Gondang dalam Pesta Horja

Mangido Tuani Gondang dalam Pesta Horja dan Umpasa Maminta Gondang Pesta Horja

Mangido Tuani Gondang

Dalam pesta Horja, mangido tuani gondang dilakukan tiga kali selama tiga hari acara dilaksanakan. 

"Mangido tuani gondang" dilakukan setiap pagi sebelum acara dimulai.

sketsa gondang sabangunan


Mangido tuani gondang pada hari pertama acara dilakukan setelah memberitahu kepada seluruh peserta upacara tentang tujuan pesta, menyebutkan nama pesta (pesta Horja), kemudian mengumumkan dan menceritakan silsilah kekeluargaan orang tua yang dipestakan atau dihorjakan.

Pada pesta Horja ini ditunjuklah seorang cucu (pahompu) laki-laki dari yang dihorjakan. 

Mambuat tuani gondang oleh hasuhuton adalah untuk meminta/menerima berkat dari Tuhan (Debata dan roh nenek moyang/leluhur) yang disampaikan melalui tortor dan bunyi gondang.

Gondang yang diminta dalam acara ini pertama sekali adalah gondang alu-alu tu Amanta Debata (yaitu doa memohon izin dan pemberitahuan kepada Tuhan bahwa acara pesta Horja akan dimulai oleh pihak hasuhuton). 

Setelah itu gondang alu-alu tu Sahala ni Amanta Raja (permohonan izin dan pemberitahuan kepada Raja-raja), dan gondang alu-alu tu Siloloan Natorop (doa permohonan izin kepada seluruh peserta yang hadir dalam pesta Horja), yang terakhir adalah gondang alu-alu tu hasahatannai (permohonan izin kepada Mula Jadi Na Bolon dan roh-roh leluhur atau Sumangot Ni Da Ompung). 

Semua doa permohonan ini diminta kepada Tuhan dan sesama manusia dan hal ini menandakan sikap menghargai dan menghormatu yang sesuai dalam sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu

Pada saat gondang alu-alu ini dimainkan hasuhuton belum boleh manortor, karena gondang ini merupakan doa permohonan dan pemberitahuan kepada Tuhan, manusia dan leluhur. 

Sikap diam dan tenang menunjukkan penghargaan dan penghormatan kepada Tuhan, manusia dan leluhur. Setelah gondang alu-alu, maka hasuhuton meminta gondang sipitu gondang dan mulailah hasuhuton manortor

Gondang sipitu gondang tersebut adalah gondang mula-mula (doa memulai acara), gondang somba (doa menyembah kepada Tuhan dan manusia), gondang mangaliat (gondang siuk-siuk) yaitu gerakan berkeliling yang menunjukkan penghormatan kepada sesama sesuai dalam unsur Dalihan Na Tolu, gondang sampur marmeme atau sampur marorot (doa permohonan mengharapkan mempunyai banyak keturunan), gondang sibane-bane (doa permohonan kedamaian), gondang simonang-monang (doa permohonan kemenangan), gondang hasahatan sitio-tio (doa permohonan dan pengharapan supaya segala sesuatu yang diminta akan terkabul). 

sketsa sidedeng umpasa dan umpama

Pantun (Umpasa) Dalam Maminta Gondang

Umpasa adalah suatu bentuk pantun sastra yang lebih terasa berkesan religius, dalam arti lebih menekankan hal-hal yang bersifat rahmat, kurnia, dan berkat. 

Dalam maminta gondang banyak petuah-petuah dan nasehat-nasehat yang diserukan dalam bentuk pantun.
Baca juga tentang : Umpasa Batak.

1. Tortor Mula-mula

Paminta gondang akan menyerukan :
Amang panggual pargocci nami! (Para pemain musik!)
(Disahuti pemain gondang dengan membunyikan gondang beberapa kali) Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Na nialap manogot tinaruhon botari, parindahan na suksuk parlompan natabo nuaeng pe di son Amang pande nami partarias namalo, marmula jadi marmula tompa, marmula denggan marmula horas. Baen damang ma jo gondang mula – mulai baen damang ma!

Artinya :
Bapak pemain musik kami!
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Yang dijemput pagi hari dan diantar pulang di sore hari, Yang mempunyai nasi lezat dan lauk yang enak. Sekarang di sini Bapak kami yang pintar! Pemain musik yang pandai, Asal mula dunia ini adalah dimulai dari penciptaan, Bermula baik bermula horas (baik) Bunyikanlah “Gondang mula-mula” Bunyikanlah wahai Bapak!

Setelah manortor mula-mula, berhenti sejenak kemudian dilanjutkan dengan,

2. Tortor Somba

Paminta gondang akan menyerukan!
Nuaeng pe amang pargocci nami,
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata, 
Asa marsomba hami tu Amanta Mula Jadi Nabolon na tumompa langit dohot tano dohot nasa isina. Jala asa marsomba hami tu akka harajaon na adong Baen damang ma jo gondang mula – mulai baen damang ma!

Artinya :
Bapak pemain musik kami!
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Yang dijemput pagi hari dan diantar pulang di sore hari,
Yang mempunyai nasi lezat dan lauk yang enak. Sekarang di sini Bapak kami yang pintar!
Pemain musik yang pandai, Asal mula dunia ini adalah dimulai dari penciptaan,
Bermula baik bermula horas (baik)
Bunyikanlah “Gondang mula-mula
Bunyikanlah wahai Bapak!

Setelah manortor mula-mula, berhenti sejenak kemudian dilanjutkan dengan,

3. Tortor Somba

Paminta gondang akan menyerukan!
Nuaeng pe amang pargocci nami,
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Asa marsomba hami tu Amanta Mula Jadi Nabolon na tumompa langit dohot tano dohot nasa isina. Jala asa marsomba hami tu akka harajaon na adong dihuta on, dohot tu siloloan na torop dohot rajani hula-hula nami baen damang majo gondang sombai baen damang ma.

Artinya :
Di sini sekarang Bapak pemain musik kami!
Supaya kami menyembah Tuhan Pencipta Alam Semesta yang menciptakan langit dan bumi serta isinya.
Dan supaya kami menyembah kepada pengetua adat yang ada di kampung ini, seluruh yang hadir dalam acara ini, kemudian kepada ‘hula-hula’ kami.
Bunyikanlah “Gondang Somba
Bunyikanlah!

Setelah manortor somba, kemudian berhenti sejenak dan dilanjutkan dengan,

4. Tortor Mangaliat/Siuk-siuk

Paminta gondang menyerukan!
Amang panggual pargocci nami
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Di son ro do hami hasuhuton, naeng manortor mangaliat jala maniuk akka boru dohot bere nami, asa liat parhorasan liat panggabean.
Baen damang ma gondang liat liati, asa mangaliat hami di tonga ni alamanon.
Baen damang ma!

Artinya : 
Wahai Bapak pemain musik kami!
Di sini kami sebagai tuan rumah ingin menari berkeliling, menyapa dan menyayang semua keturunan kami, supaya tercapai segala kebaikan dan keberhasilan masa depan.
Bunyikanlah gondang liat-liat, supaya kami berkeliling di tengah-tengah halaman ini.
Bunyikanlah wahai Bapak.

Setelah tortor mangaliat/siuk-siuk berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan dengan,

5. Tortor Sibane-bane

Paminta gondang menyerukan!
Amang panggual pargocci nami,
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Di son pungu do hami sude naeng manortor mangidohon asa marmade hami sude na mar keluarga, namar haha maranggi, dohot sude siloloan natorop na adong di ingananon saluhutna sude.
Baen damang majo gondang sibane-banei, asa mardame hami sude na adong di son.
Baen damang ma!

Artinya :
Bapak pemain musik kami! Di sini kami berkumpul semua ingin menari, meminta supaya datanglah
kedamaian bagi kami semua yang berkeluarga, berkakak adik, dan semua yang hadir di sini.
Bunyikanlah ‘Gondang Sibane-bane’,
Supaya kami semua berdamai yang ada di tempat ini.
Bunyikanlah wahai Bapak!

Setelah tortor sibane-bane, kemudian berhenti sejenak, dan dilanjutkan dengan,

6. Tortor Saudara/Parsaoran

Paminta gondang menyerukan!
Amang panggual pargocci nami,
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Nunga pungu hami na sa ripe di son akka nasaroha, sisada pikkiran, sisada Ompu mangidohon tu amanta pardenggan basai asa dilehon akka nasa hahipason, hadameon, parsaoran nauli di hami na sa Ompu dohot tu harajaon dohot siloloan natorop na mangingani hutaon.
Jala asa lam tamba akka paccamotan, asa gabe mardame-dame hami sude na di luat parserahan nang dohot akka na dihutaon.
Baen damang ma gondang saudarai asa marsaor hami sude na adong diingananon.
Baen damang ma! 

Artinya :
Bapak pemain musik kami!
Kami sekeluarga sudah berkumpul di sini sehati, sepikirm satu garis keturunan meminta kepada Tuhan Yang Maha Baik, supaya diberikan kepada kita kesehatan, kedamaian, persaudaraan dan kebersamaan yang baik, baik kami yang satu keturunan dan kepada pengetua-pengetua adat dan seluruh yang hadir di tempat ini dan menempati kampung ini.
Dan supaya makin ditambahi Tuhan pencaharian dan penghasilan yang baik, berdamai kami sekeluarga yang di perantauan dan yang tinggal di kampong ini.
Bunyikanlah ‘Gondang Saudara’ supaya berbaur kami sekeluarga yang mungkin sudah lama tidak ketemu!
Bunyikanlah wahai Bapak!

Setelah tortor saudara/parsaoran, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan dengan,

7. Tortor Simonang-monang

Paminta gondang menyerukan!
Amang panggual pargocci nami,
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata, Gala di gala bulu, panggalaan nibonang, molo naeng monang maralohon musu, jolo talu ma marolohon dongan nuaeng pe amang pande nami, asa monang hita saluhutna, di sude akka ulaonta, baen damang majo gondang simonang-monangi.
Baen damang ma!

Artinya :
Bapak pemain musik kami!
Galah terbuat dari bambu, tempat menyangkutkan benang kalau mau menang melawan musuh harus kalah terlebih dahulu melawan teman. Sekarang pun, Bapak pemain musik kami yang pandai, Supaya kita menang seluruhnya di segala pekerjaan yang kita lakukan,
Bunyikanlah ‘Gondang Simonang-monang’,
Bunyikanlah wahai Bapak!

Setelah tortor simonang-monang, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan dengan,

8. Tortor Hasahatan/Sitio-tio

Paminta gondang menyerukan!
Amang panggual pargocci nami,
(Disahut pemain gondang dengan membunyikan gondang dengan memukul beberapa kali)
Dilanjutkan paminta gondang berkata,
Eme si tamba tua perlinggoman ni si borok, Debata do silehon tua, horas ma hamu diparorot.
Sahat-sahat ni solu sahat ma tu bontean.
Sahat ma hamu leleng mangolu, sahat tu parhorasan dohot tu panggabean. Nuaeng pe amang pargocci nami
Mungga sahat sude nauli sahat sude na denggan jala tio akka na niula horas
sude hami namangulahon.
Alami amang, baen damang ma gondang hasahatoni, laos padomu damang ma tu sitio-tio i, anggiat sahat akka na tio akka na uli jala na denggan. Baen damangma!

Artinya :
Bapak pemain musik kami!
Padi yang menguning tempat berlindung burung si borok.
Tuhan pemberi tuah, sejahteralah kita dijaga-Nya.
Sampailah sampan ke labuhan, sampailah kami panjang umur, sampai sehat selamat sejahtera dan berhasil ke masa depan.
Sekarang Bapak pemain musik kami!
Sudah sampai semua yang baik sampai semua yang sejahtera dan bening serta jernih segala hal yang sudah kita kerjakan dan kita semua yang mengerjakan.
Karena itu, wahai Bapak!
Bunyikanlah ‘Gondang Hasahatan’ dan gabungkanlah dengan ‘Gondang Sitio-tio’, semoga sampai semua yang bening dan jernih segala yang baik dan sejahtera sentosa.
Bunyikanlah wahai Bapak!
Setelah tortor hasahatan/sitio-tio, maka berakhirlah satu urutan panortorion dari satu undangan atau hadirin.


Urutan Artikel Lengkap Tortor Dalam Pesta Horja :

Sumber/Referensi : 
SINAGA, Sannur D.F. 2012. Tortor Dalam Pesta Horja Pada Kehidupan Masyarakat Batak Toba: Suatu Kajian Struktur Dan Makna. Medan. Program Studi Magister (S2) Penciptaan Dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara; MEDAN

Baca juga artikel lainnya :
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url